
Jenis Dangerous Goods adalah kategori barang yang memerlukan perhatian ekstra dalam pengiriman, khususnya melalui jalur udara. Jika tidak ditangani sesuai prosedur yang tepat, barang-barang ini berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia, hewan, dan lingkungan. Maka dari itu, penting bagi siapa saja yang terlibat dalam logistik dan pengiriman untuk memahami klasifikasi dan karakteristik dari setiap jenis Dangerous Goods.
Klasifikasi Dangerous Goods Menurut Standar Internasional
Dalam lingkup logistik global, klasifikasi Dangerous Goods mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh International Air Transport Association (IATA) dan International Maritime Dangerous Goods (IMDG). Setiap jenis memiliki kode, label, dan prosedur penanganan yang berbeda. Berikut klasifikasinya:
1. Kelas 1: Bahan Peledak (Explosives)
Barang-barang seperti kembang api, dinamit, amunisi, atau bahan peledak industri termasuk dalam kategori ini. Pengangkutan bahan peledak memerlukan izin khusus dan pengamanan tinggi untuk mencegah kecelakaan.
2. Kelas 2: Gas
Gas dikategorikan menjadi gas mudah terbakar (seperti LPG), gas tidak mudah terbakar (seperti nitrogen), dan gas beracun (seperti klorin). Jenis ini sangat berbahaya jika bocor karena bisa menyebabkan ledakan atau keracunan.
3. Kelas 3: Cairan Mudah Terbakar (Flammable Liquids)
Bahan bakar minyak, alkohol, dan pelarut industri masuk dalam jenis ini. Karena titik nyala yang rendah, cairan ini sangat mudah terbakar jika terkena percikan api atau suhu tinggi.
4. Kelas 4: Padatan Mudah Terbakar (Flammable Solids)
Termasuk di dalamnya adalah korek api, magnesium, dan bahan kimia tertentu. Jenis Dangerous Goods ini mudah terbakar bahkan tanpa pemicu panas yang besar.
5. Kelas 5: Zat Pengoksidasi dan Peroksida Organik
Zat seperti amonium nitrat dan peroksida organik sangat reaktif dan bisa menyebabkan kebakaran bahkan tanpa adanya bahan bakar tambahan.
6. Kelas 6: Zat Beracun dan Menular
Termasuk pestisida, limbah medis, dan bahan biologis menular seperti virus dan bakteri. Pengiriman jenis ini memerlukan kemasan khusus yang memenuhi standar WHO.
7. Kelas 7: Bahan Radioaktif
Umumnya dimanfaatkan di sektor medis atau nuklir, contohnya adalah isotop radioaktif. Perlindungan tinggi dan pengawasan ketat diperlukan saat mengangkut barang ini.
8. Kelas 8: Zat Korosif (Corrosives)
Zat seperti asam sulfat, soda kaustik, dan bahan lain yang bisa merusak jaringan tubuh atau logam termasuk dalam kategori ini. Penanganan yang ceroboh bisa menimbulkan cedera serius.
9. Kelas 9: Bahan Berbahaya Lainnya
Barang-barang seperti baterai lithium, airbag kendaraan, dan bahan magnetik termasuk dalam kelas ini. Meski tidak berbahaya secara langsung, mereka tetap memerlukan penanganan khusus.
Barang Sehari-hari yang Ternyata Termasuk Barang Berbahaya
Tidak semua jenis Dangerous Goods sulit ditemukan. Bahkan, beberapa di antaranya kerap Anda gunakan sehari-hari tanpa disadari.
Misalnya, baterai lithium yang ada di smartphone dan laptop. Barang ini termasuk dalam Kelas 9 karena bisa terbakar jika terjadi korsleting. Meskipun terlihat aman, parfum dan aerosol termasuk bahan berbahaya karena memiliki kandungan alkohol serta gas dengan tekanan tinggi.
Beberapa produk kosmetik, obat-obatan tertentu, dan bahkan makanan kaleng yang mengandung gas juga bisa termasuk dalam kategori ini. Maka penting untuk membaca MSDS (Material Safety Data Sheet) sebelum mengirimkan barang melalui jasa kargo.
Tantangan Penanganan Barang Berbahaya dalam Kargo
Mengelola jenis Dangerous Goods tidak semudah barang biasa. Salah satu tantangannya adalah pengemasan yang harus sesuai standar internasional. Misalnya, barang yang mengandung gas harus dikemas dalam tabung bertekanan yang tahan benturan.
Selain itu, labeling dan dokumentasi sangat ketat. Setiap jenis barang harus diberi label khusus dan memiliki dokumen pendukung seperti Shipper’s Declaration dan Certificate of Origin. Jika ada kesalahan sedikit saja, barang bisa ditolak oleh maskapai atau pelabuhan.
Selain itu, tenaga kerja yang menangani jenis barang ini juga diwajibkan mengikuti pelatihan khusus, seperti Dangerous Goods Regulations (DGR) Training.
Regulasi Internasional yang Harus Dipatuhi
Untuk memastikan keselamatan global, regulasi terkait jenis Dangerous Goods diterapkan secara ketat. IATA, ICAO, IMDG, dan UNECE menjadi rujukan utama dalam penanganan dan pengiriman barang berbahaya.
Setiap negara juga memiliki aturan tambahan, termasuk Indonesia yang mengikuti Permenhub dan peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pengiriman domestik.
Oleh karena itu, perusahaan logistik harus bermitra dengan penyedia jasa kargo berizin resmi dan memahami setiap regulasi yang berlaku agar tidak terkena sanksi hukum maupun larangan pengiriman.
Mengapa Edukasi Konsumen Sangat Penting?
Banyak pelanggan yang belum menyadari bahwa barang yang mereka kirim sebenarnya tergolong dalam kategori Dangerous Goods. Edukasi menjadi sangat penting agar pengiriman tidak gagal atau tertunda.
Perusahaan jasa kargo perlu mensosialisasikan daftar barang berbahaya, prosedur pengiriman, serta menyediakan layanan konsultasi untuk membantu pelanggan mengidentifikasi jenis barang yang akan dikirim.
Solusi Aman Mengirim Dangerous Goods bersama Aston RCH Logistik
Jika Anda ingin mengirimkan jenis Dangerous Goods dengan aman dan terpercaya, PT. Aston RCH Logistik adalah solusi tepat. Perusahaan ini telah berpengalaman menangani berbagai jenis barang berbahaya dengan standar internasional.
Didukung oleh tim profesional bersertifikat DGR dan sistem pelacakan canggih, Aston RCH Logistik memastikan setiap barang dikirim tepat waktu dan dalam kondisi aman. Mulai dari pengemasan, dokumentasi, hingga penanganan di bandara atau pelabuhan, semua dilakukan dengan standar terbaik.
Tak hanya itu, layanan konsultasi gratis juga tersedia bagi Anda yang masih ragu apakah barang yang dikirim termasuk Dangerous Goods atau tidak.
Mengapa Penting Mengenal Jenis Dangerous Goods? Dengan memahami jenis Dangerous Goods, Anda bukan hanya melindungi barang kiriman Anda, tetapi juga menjaga keselamatan banyak pihak yang terlibat dalam proses pengiriman. Edukasi, kepatuhan terhadap regulasi, dan memilih jasa logistik yang berpengalaman seperti Aston RCH Logistik menjadi langkah bijak untuk memastikan segalanya berjalan aman dan lancar.